Faktor kesuksesan dalam pembangunan ekonomi adalah
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan ekonomi memiliki cakupan dari
kinerja perekonomian yang menyeluruh, yaitu tingkat investasi, penyerapan
tenaga kerja, jumlah output, dan peningkatan pendapatan nasional. Jika terdapat
negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi maka negara tersebut telah
mensejahterahkan seluruh warganya. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu target
yang dilakukan sebuah negara untuk upaya pembangunan nasional dengan memakai
ekonomi kelembagaan.
Harrord-Donar dan Solow adalah pencetus model
pertumbuhan ekonomi yang populer. Model tersebut berfokus pada faktor-faktor
produksi (capital stock dan tenaga kerja). Beda halnya dengan sumber daya alam
yang dimasukkan pada faktor ketiga ataupun pada stock modal. Funsi produksi
sendiri menjelaskan tentang hubungan pengukuran antara tenaga kerja dan stok
modal yang dilihat pada tingkat nasional.
Ekonomi kelembagaan menjelaskan jika investasi bukan
lah satu-satunya fator pertumbuhan ekonomi, tetapi masih terdapat faktor yang
laian. Pertumbuhan ekonomi tanpa adanya peningkatan teknologi merupakan
pertumbuhan kasus statis (Yeager, 1998:35-36). Solusi untuk mengatasinya yaitu
meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan peningkatan derajat spesialisasi
dan pembagian tenaga kerja.
Faktor lainnya adalah dari kelembagaan informal,
yaitu agama/keyakinan, budaya, dan code of conduct. Kelembagaan informal
sendiri bertujuan untuk memajukan efisiensi dan produktifitas kegiatan ekonomi.
Contoh dari kelembagaan informal adalah adanya tingkat disiplin yang tinggi,
kerja keras, jujur, dll. Hal tersebut lah yang akan mendorong tinglat
produktivitas seorang individu. Tetapi jika warga negara tersebut tidak
menjujung kelembagaan informal dengan baik, maka hal yang terjadi adalah
kegiatan perekonomian akan terganggu serta produktivitas akan mengalami
penurunan (rendah).
Yeager menjelaskan cara-cara untuk dapat
meningkatkan teknologi, yaitu:
- · Negara tersebut wajib mempercepat dan memperkuat kreativitas manusia
- · Adanya upaya untuk pasar modal agar berjalan dengan baik
- · Terciptanya lingkungan yang kompetitif sehingga akan menekan korporasi untuk perbaikan produk-produk
Perusahaan merupakan struktur kelola pada fungsi
produksi perusahaan tersebut, yang dijelaskan pada pendekatan ekonomi biaya
transaksi. Organisasi dan struktur tata kelola perusahaan adalah suatu
implikasi yang penting untuk melakukan produksi.
Sclicht (Groenewegen, 2002:548-549), menyatakan jika
perusahaan adalah suatu kombinasi dari mekanisme organisasi, yaitu:
- · Pasar internal dengan pertukaran
- · Mekanisme pemerintah (komando)
- · Mekanisme kebiasaan
Hart (1995), juga menyamaikan mekanisme-mekanisme
yang dapat dilakukan untuk mengontrol manajemen tata kelola korporasi, yaitu:
- · Model komisaris
- · Model perjuangan perwakilan
- · Model pemegang saham besar
- · Model pengambil alihan paksa
- · Model struktur keuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar