Biaya transaksi menurut
Williamson, adalah biaya untuk menjalankan sistem ekonomi (the cost of running the economic system) dan
biaya untuk menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan (cost to a change in
circumstances).
Mburu
berpendapat, jika biaya transaksi adalah
1.
Biaya pencarian informasi
2.
Biaya negosiasi dan keputusan untuk mengeksekusi kontrak
3.
Biaya pengawasan, pemaksaan dan pelaksanaan
Sedangkan
biaya transaksi menurut Furubotn dan Ritcher, adalah ongkos untuk menggunakan
pasar dan biaya untuk member pesanan (order).
Studi
kasus kali ini akan membahas tentang perdagangan online dan offline UMKM Kota
Malang. Di era saat ini telah banyak sekali perdagangan online. Untuk membangun
perdagangan online itu sendiri dibutuhkan biaya operasional, biaya pengiriman,
biaya asuransi, serta biaya pengelolaan onlineshop. Dari semua biaya yang telah
disebutkan tadi termasuk ke dalam biaya transaksi.
Pertumbuhan
ekonomi Kota Malang terus mengalami peningkatan, dapat dikatakan di atas
rata-rata, yaitu sebesar 7,57% yang berdasarkan data BPS Jawa Timur pada tahun
2012. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah biaya transaksi yang
terdiri dari ex-ante (online) yaitu terdapat biaya negoisasi, biaya pengelolaan
iklan, dan biaya administrasi. Lalu ex-post (offline) yaitu terdapat biaya salah
adaptasi dan biaya pengiriman. Hal tersebut digunakan untuk perbandingan dari
besar biaya transaksi yang dibutuhkan ketika melakukan perdagangan offline dan
online.
Dalam
perdagangan online, biaya negoisasi lebih tinggi dibandingkan pada perdagangan
offline. Karena jarak konsumen yang berbeda-beda menyebabkan waktu bernegoisasi
pada konsumen lebih banyak. Jika pada perdagangan offline negoisasi dilakukan
secara langsung sehingga tidak memberatkan biaya komunikasi. Resiko kegagalan
untuk mencapai kesepakatan pada perdagangan online lebih besar dibandingkan
dengan perdagangan offline.
Perdagangan
offline sendiri memiliki pengeluaran untuk iklan cukup tinggi dibandingkan
dengan perdagangan online, dikarenakan pada perdagangan online lebih sederhana
dalam periklanannya. Target pemasaran yang lebih luas pun lebih dirasakan pada
perdagangan online dibandingkan perdagangan offline, karena jangkauan
perdagangan online yang lebih meluas.
Namun
pada sisi biaya administrasi (packaging atau perlengkapan) perdagangan online
lebih tinggi dibanding dengan perdagangan offline. Karena perdagangan online
melakukan sebuah pengiriman barang yang barang tersebut harus memiliki keamanan
yang ketat agar barang konsumen sampai dengan keadaan yang diharapkan (tidak
rusak). Jika pada perdagangan offline kebanyakan hanya menggunakan kemasan yang
standar. Oleh sebab itu perdagangan online memiliki biaya administrasi yang
lebih tinggi.
Rata-rata
biaya transaksi pada strategi online ialah sebesar 15,08. Rata-rata biaya
transaksi pada strategi offline sendiri sebesar 12,36. Terdapat kesimpulan jika
rata-rata biaya transaksi ex-post cost strategi online lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata biaya transaksi ex-post cost strategi offline.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar